Cerita Pendek:Di Bawah Langit yang Sama to Indonesia( https://pixabay.com/id/photos/jalan-kota-rakyat-malam-perkotaan-7752940 /) Kita selalu percaya bahwa langit adalah satu-satunya saksi yang setia. Ia terbentang tanpa batas, menghubungkan aku dan kamu yang dipisahkan ribuan kilometer oleh daratan dan lautan. Aku, Ayu, seorang gadis dari Yogyakarta yang jatuh cinta pada Alif, seorang mahasiswa asal Istanbul yang pernah bertukar pelajar di kampusku. Perjumpaan kami dimulai dari sebuah kebetulan, di bawah pohon flamboyan saat ia menolongku mengumpulkan lembaran skripsi yang tertiup angin. "Ini milikmu, bukan?" tanyanya dengan logat Turki yang kental, namun suaranya terdengar hangat. Aku tersenyum canggung, mengambil lembaran itu dari tangannya. "Terima kasih, kamu sangat membantu." Sejak saat itu, kami mulai sering bertemu. Di kantin, di perpustakaan, bahkan dalam perjalanan pulang ke kosan. Entah bagaimana, langkahnya selalu beriringan denganku. Namun, waktu...
Puisi:Bayang-Bayang Tanpa Waktu
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dalam hening, bayangmu masih menetap,
Seperti senja yang enggan berlalu.
Aku merangkai sisa kenangan yang retak,
Mencari hangat di sela rindu yang bisu.
Langkah-langkahmu terukir di dada,
Meski tak lagi kau tapaki jalannya.
Kata-kata yang pernah kita rajut bersama,
Kini berguguran, bersembunyi di luka.
Cinta ini seperti daun yang gugur perlahan,
Tak berteriak, hanya diam menahan.
Tapi aku tahu, bahkan bayangmu pun,
Tak ingin menetap selamanya di pelupuk angan.
Aku merelakan meski hati enggan,
Karena cinta sejati tak memaksa bertahan.
Biarlah kau pergi, membawa separuh malam,
Aku akan belajar bercahaya tanpa rembulan.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
Cerita Pendek:Lonceng Akhir
Ilusi foto Cerita Pendek:Lonceng Akhir (pixabay.com) Aku adalah seorang pegawai pabrik yang terjebak dalam gelapnya dunia pinjaman online. Semua bermula dari sebuah keputusan bodoh yang kuambil dengan berpikir bahwa segalanya akan baik-baik saja. Siapa yang mengira bahwa dari sekadar pinjaman kecil untuk kebutuhan mendesak, utang itu akan menjeratku dalam lingkaran setan yang tak berujung? Hari itu, pabrik tempatku bekerja baru saja tutup. Tubuhku terasa lelah, namun pikiranku lebih berat menanggung beban utang yang semakin menumpuk. Aku duduk di bangku taman kecil di depan pabrik, memandang kosong ke arah jalanan. Pikiranku sibuk, mencoba mencari cara untuk keluar dari situasi ini. Pinjaman pertama hanya dua juta, tapi bunga yang mencekik membuat utang itu melonjak hingga belasan juta dalam beberapa bulan. Ketika aku masih tenggelam dalam kekhawatiran, seseorang menepuk bahuku. Wajahnya garang, sorot matanya tajam seolah menusukku. "Selamat sore, Mbak Rini," katanya dengan s...
Puisi:Dalam Hujan Aku Mengenangmu
Ilustrasi gambar Puisi:Dalam Hujan Aku Mengenangmu (pixabay.com) Di balik tirai hujan yang menderu ada kisah yang tak pernah berlalu. Rintik-rintik itu mengetuk hati, mengingatkanku pada sepi yang tak henti. Kau hadir dalam tiap tetes yang jatuh, seperti embun di pagi yang penuh jenuh. Kala hujan turun, aku kembali merindu, pada hadirmu yang kini entah di mana berlalu. Hujan adalah pertemuan kita yang abadi, suara gemericiknya seperti suara hati, yang pelan-pelan mengalirkan luka, namun juga menyembuhkan rindu yang ada. Setiap deras, setiap titik, membawaku jauh ke masa lalu yang klasik, saat kita duduk di bawah langit kelabu, berbagi tawa, cerita, dan rindu. Kini hujan datang tanpa tawamu, namun kenangan itu masih kerap menghibur pilu. Kau yang pernah memeluk dalam k...
Cerita Pendek Romantis:Jarak Yang Mematikan
Ilustrasi foto Cerita Pendek Romantis:Jarak Yang Mematikan (gambar pixabay.com) Malam sudah beranjak larut. Kota Bandung tampak tenang di bawah cahaya bulan yang samar-samar menyelimuti jalan-jalan sepi. Nadine duduk di balkon apartemennya, menatap layar ponsel yang kosong. Pesan terakhir dari Ray, kekasihnya yang bekerja di luar negeri, tertulis sederhana, penuh kerinduan: “Jaga dirimu di sana, sayang. Aku selalu rindu.” Hatinya bergejolak. Selalu ada rasa bersalah yang menyelinap ketika ia mengingat Ray. Sejak lima tahun terakhir, mereka menjalani hubungan jarak jauh. Awalnya, semua baik-baik saja; Nadine bersabar menanti kepulangan Ray, sementara Ray berusaha selalu ada meski hanya melalui layar. Namun, kesendirian memiliki caranya sendiri untuk menyusup dan menciptakan ruang kosong. Nadine tak pernah berniat mengkhianati Ray, tetapi di kota ini, ia tak sepenuhnya sendiri. Muncullah Arya, seorang lelaki misterius yang ditemuinya di sebuah acara kantor. Arya membawa kehangatan ya...
Komentar
Posting Komentar