Puisi:Bayang-Bayang Tanpa Waktu



Dalam hening, bayangmu masih menetap,

Seperti senja yang enggan berlalu.

Aku merangkai sisa kenangan yang retak,

Mencari hangat di sela rindu yang bisu.


Langkah-langkahmu terukir di dada,

Meski tak lagi kau tapaki jalannya.

Kata-kata yang pernah kita rajut bersama,

Kini berguguran, bersembunyi di luka.


Cinta ini seperti daun yang gugur perlahan,

Tak berteriak, hanya diam menahan.

Tapi aku tahu, bahkan bayangmu pun,

Tak ingin menetap selamanya di pelupuk angan.


Aku merelakan meski hati enggan,

Karena cinta sejati tak memaksa bertahan.

Biarlah kau pergi, membawa separuh malam,

Aku akan belajar bercahaya tanpa rembulan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PUISI:KERINDUAN RINTIK HUJAN

  PUISI:KERINDUAN RINTIK HUJAN (https://pixabay.com/id/photos/hujan-jalan-kota-pelabuhan-1479303/) Hujan menari di atas jendela, rintiknya...