Puisi:Dalam Hujan Aku Mengenangmu
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ilustrasi gambar Puisi:Dalam Hujan Aku Mengenangmu (pixabay.com)
Di balik tirai hujan yang menderu
ada kisah yang tak pernah berlalu.
Rintik-rintik itu mengetuk hati,
mengingatkanku pada sepi yang tak henti.
Kau hadir dalam tiap tetes yang jatuh,
seperti embun di pagi yang penuh jenuh.
Kala hujan turun, aku kembali merindu,
pada hadirmu yang kini entah di mana berlalu.
Hujan adalah pertemuan kita yang abadi,
suara gemericiknya seperti suara hati,
yang pelan-pelan mengalirkan luka,
namun juga menyembuhkan rindu yang ada.
Setiap deras, setiap titik,
membawaku jauh ke masa lalu yang klasik,
saat kita duduk di bawah langit kelabu,
berbagi tawa, cerita, dan rindu.
Kini hujan datang tanpa tawamu,
namun kenangan itu masih kerap menghibur pilu.
Kau yang pernah memeluk dalam keheningan,
meninggalkan jejak yang takkan hilang dalam ingatan.
Rinainya mengaburkan batas antara realita dan mimpi,
di dalamnya, aku menemukanmu kembali.
Mengulang kisah yang pernah kita rajut,
meski kini kau hanya bayang di sudut kalbu yang larut.
Andai bisa, ingin kurengkuh dirimu di antara butiran ini,
menghapus jarak dan waktu yang kini menghampiri.
Namun takdir tak bisa kuhentikan,
kau pergi membawa bagian hatiku yang takkan tergantikan.
Dalam derasnya, kuucapkan selamat tinggal,
pada kenangan yang kini berangsur pudar,
tapi tetap tinggal dalam relung yang teramat dalam,
seperti hujan, kau abadi dalam ingatan yang takkan tenggelam.
Maka biarlah hujan jadi saksiku malam ini,
menyampaikan rinduku yang tak bertepi.
Di tiap rintiknya, kusisipkan namamu,
sebagai pesan cinta yang tak pernah berlalu.
---
Semoga puisi ini bisa mewakili tema yang diinginkan.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar